Beranda » Blog » Jangan Sembarangan! Ternyata Begini Cara Pengelolaan Limbah B3 yang Benar

Jangan Sembarangan! Ternyata Begini Cara Pengelolaan Limbah B3 yang Benar

Diposting pada 3 Januari 2023 oleh Rumah Stainless Fiberglass / Dilihat: 142 kali / Kategori:

Limbah bahan berbahaya dan beracun atau kita menyebutnya dengan limbah B3 merupakan salah satu jenis limbah yang cukup berbahaya dibandingkan dengan jenis limbah lainnya. Karena jenis limbah ini memiliki kandungan zat dengan tingkat bahaya yang tinggi. Oleh sebab itu, sebelum limbah B3 dibuang perlu melewati pengelolaan yang tepat terlebih dahulu.

Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) bisa berasal dari aktivitas rumah tangga, industri, aktivitas pariwisata, hingga aktivitas pelayanan kesehatan. Limbah B3 sendiri memiliki sifat dan karakteristik tertentu yang membedakannya dengan jenis limbah lainnya. Sebut saja seperti mudah meledak, mudah terbakar, beracun, korosif, karsinogenik, dan masih banyak lagi.

Berbagai sifat dan karakteristik itulah yang membuatnya perlu dikelola dengan baik dan tepat. Karena jika pengolahan atau pengelolaan sampah B3 dilakukan secara tidak tepat dan asal dibuang begitu saja, limbah B3 dapat menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Bahkan yang lebih parahnya lagi dapat mempengaruhi kesehatan dan keberlangsungan hidup semua makhluk hidup.

Sebagai upaya untuk mencegah dampak dari limbah B3, Pemerintah Indonesia membuat peraturan pengelolaan limbah B3 melalui Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2014 tentang pengelolaan limbah bahan bahaya dan beracun. Dalam peraturan tersebut dimuat berbagai aturan mulai dari penetapan limbah B3, pengurangan, pemanfaatan, penyimpanan, hingga pengelolaannya yang baik dan benar.

Ilustrasi limbah medis, Sumber: kompas.com

Ilustrasi limbah medis, Sumber: kompas.com

Bagaimana Prosedur Pengelolaan Limbah B3?

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, limbah B3 merupakan limbah berbahaya yang memiliki potensi besar untuk mencemari lingkungan. Namun, dengan metode yang tepat dampak dari pencemaran ini dapat diminimalisir bahkan dapat dihindari. Berikut ini adalah metode pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun, yakni meliputi: 

1. Metode Pengelolaan Limbah B3 Secara Kimiawi

Pengelolaan limbah dengan cara kimiawi ini dilakukan dengan bantuan bahan kimia tertentu. Tujuannya untuk mengurangi bahkan menghilangkan toksisitas (zat berbahaya) dari kontaminan. Secara umum, pengelolaan limbah dengan bahan kimia ini dilakukan menggunakan metode stabilisasi/solidifikasi.

Metode ini adalah proses mengubah senyawa kimia dengan zat pereaksi tertentu. Zat pereaksi tersebut berfungsi untuk mengurangi kecepatan perpindahan limbah sebelum dibuang. Berbagai bahan yang bisa digunakan dalam metode stabilisasi/solidifikasi diantaranya adalah kapur, semen, dan bahan termoplastik.

2. Pengelolaan Limbah B3 Secara Fisik

Metode pengelolaan secara fisik dilakukan dengan metode pembakaran (insinerasi). Penggunaan teknik ini dilakukan dengan tujuan untuk memperkecil volume dan menghancurkan senyawa berbahaya dalam limbah B3.

Metode secara fisik biasanya dilakukan untuk mengolah berbagai jenis sampah medis dan beberapa jenis sampah berbahaya yang bisa hancur karena terkena temperatur tinggi. 

Pengelolaan limbah B3 harus dilakukan secara tepat, Sumber: greeners.co

Pengelolaan limbah B3 harus dilakukan secara tepat, Sumber: greeners.co

3. Metode Pengelolaan Secara Biologi

Selain pengelolaan secara kimiawi dan fisik, limbah B3 juga bisa dikelola dengan cara biologi. Pengelolaan ini dikenal juga dengan istilah bioremediasi dan fitoremediasi. Dalam bioremediasi, limbah B3 diurai dengan memanfaatkan keberadaan bakteri ataupun mikroorganisme lain.

Enzim yang diproduksi oleh mikroorganisme akan memodifikasi kandungan racun dalam limbah dengan cara mengubah struktur kimia polutan di dalamnya. Sementara fitoremediasi, menggunakan bantuan tumbuhan untuk menyerap dan mengumpulkan senyawa beracun yang terkandung di dalam tanah. Melalui kedua metode inilah, bahaya dari limbah B3 dapat diminimalisir.

Pembuangan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

Setelah dilakukan pengelolaan dengan ketiga metode tadi, barulah limbah B3 bisa dibuang. Berbeda dengan limbah organik dan anorganik yang bisa dibuang secara langsung pada tempat sampah stainless 3 in 1, maka untuk limbah B3 perlu tempat pembuangan khusus. Cara pembuangan limbah B3 bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Pembuangan Limbah ke Sumur Injeksi

Tempat pertama yang bisa digunakan sebagai tempat pembuangan limbah B3 adalah sumur injeksi atau sumur dalam. Cara pembuangan limbah yang satu ini dilakukan dengan cara menggali dan memompa limbah melalui pipa hingga mencapai bagian bawah lapisan air dangkal maupun air tanah dalam.

Pipa inilah yang nantinya akan berfungsi sebagai jalur pembuangan limbah, agar tidak merembes dan mencemari tanah maupun air. 

2. Pembuangan Limbah ke Kolam Penyimpanan

Pembuangan limbah dengan memanfaatkan kolam penyimpanan sendiri sudah cukup banyak diaplikasikan untuk mengolah limbah B3. Namun, kolam penyimpanan yang satu ini berbeda dengan jenis kolam lainnya yang sering kita temukan.

Kolam penyimpanan untuk limbah B3 dirancang khusus dengan lapisan pelindung untuk mencegah rembesan limbah yang mungkin saja terjadi. Air limbah yang menguap akan menyisakan konsentrat senyawa B3 di bagian dasar kolam penyimpanan tersebut.

Pengelolaan dan pembuangan limbah B3 ke kolam penyimpanan ini akan semakin efektif jika ditempatkan di luar ruangan.

Pembuangan limbah B3 tidak boleh sembarangan, Sumber: metro.tempo.co

Pembuangan limbah B3 tidak boleh sembarangan, Sumber: metro.tempo.co

3. Pembuangan Limbah B3 ke Landfill

Landfill atau tempat pembuangan akhir juga bisa dijadikan sebagai solusi untuk pembuangan limbah B3. Umumnya, pembuangan limbah dengan landfill dilakukan dengan cara menimbun limbah B3 ke dalam lubang yang telah dirancang khusus dengan tingkat keamanan yang sangat tinggi dan harus mampu menahan rembesan limbah yang bisa saja terjadi.

Namun sebelum dimasukkan ke dalam lubang landfill tersebut, limbah-limbah B3 harus dimasukkan ke dalam tong atau drum terlebih dahulu, barulah kemudian ditimbun. Agar keamanannya lebih terjaga, landfill perlu dilengkapi dengan peralatan monitoring. 

Hal ini bertujuan agar kondisi limbah di dalam landfill selalu terpantau. Sehingga dapat meminimalisir kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi.

Demikianlah sedikit ulasan mengenai pengelolaan serta pembuangan limbah B3 yang tepat. Semoga dengan ulasan tersebut kita dapat lebih aware terhadap limbah B3 dan tidak membuangnya secara sembarang.

Tags: , , ,

Bagikan ke

Jangan Sembarangan! Ternyata Begini Cara Pengelolaan Limbah B3 yang Benar

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Jangan Sembarangan! Ternyata Begini Cara Pengelolaan Limbah B3 yang Benar

Sidebar
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah:

seoyandira